YESAYA PASAL 28
Hari ini kita akan menggunakan waktu kita yang tersedia untuk mempelajari pasal yang kedua puluh delapan dari buku Yesaya.
Yesaya 28 : 1:
"Celaka bagi makota kesombongan, kepada pemabuk-pemabuk Efraim, yang kemuliaan keindahannya merupakan hanya sebuah kembang yang layu, yang terdapat pada kepala dari lembah-lembahnya yang subur yang penuh dengan air anggur."
Para pemabuk di dalam ayat ini diidentifikasikan sebagai anak-anak keturunan Efraim, Kerajaan Efraim dikenal sebagai bagian dari Israel yang dibentuk pada mulanya dari kesepuluh suku bangsa itu dan disebut isi rumah Israel atau kerajaan Israel.
Yesaya 28 : 2 - 4:
''Bahwasanya, Tuhan memiliki seseorang yang perkasa dan kuat, yang bagaikan suatu topan air beku dan suatu angin ribut yang membinasakannya, bagaikan sesuatu banjir luapan air-air yang hebat besarnya, yang mencampakkan ke bumi dengan tangannya. Makota kesombongan, para pemabuk Efraim itu, akan dipijak-pijak di bawah kaki, dan keindahan yang mulia yang terdapat pada kepala dari lembah yang subur akan menjadi sekuntum bunga yang layu, dan bagaikan buah yang masak duluan sebelum musim panas; yang apabila orang yang memandangnya itu melihat selagi ia itu masih di dalam tangannya langsung dimakannya."
Ayat-ayat ini menggambarkan keruntuhan Efraim yang datang sebagai akibat dari dosa-dosa mereka.
Yesaya 28 : 5:
"Pada hari itu Tuhan serwa sekalian alam akan kelak menjadi sebuah mahkota kemuliaan, dan sebuah perhiasan kepala yang indah bagi yang tersisa dari umat-Nya."
Suatu kelas umat yang lain dikemukakan di dalam ayat ini, yaitu yang tersisa dari umat-Nya. Pada waktu itu terdapat anak-anak keturunan Efraim yang disebut dalam ayat 1, dan juga yang tersisa dari umat-Nya yang disebut dalam ayat 7.
Saudara ingat, bahwa pada zaman pemerintahan dari putera Solaiman, kerajaan Israel terbagi dalam dua kerajaan Efraim, atau kerajaan Israel, yang terbentuk dari sepuluh suku bangsa, merupakan badan yang utama atau bagian yang utama. "Sisanya" ialah isi rumah Yehuda atau kerajaan Yehuda yang dibentuk dari dua suku bangsa yang sisanya, yaitu Yehuda dan Benyamin. Sesudah kerajaan Israel terbagi menjadi dua kerajaan ini, maka suku-suku bangsa di dalam masing-masing kerajaan itu lalu berkawin campur, sehingga dengan demikian menyebabkan setiap kerajaan memiliki di dalamnya orang-orang yang berasal dari semua dua belas suku bangsa itu. Tetapi kedua kerajaan itu tidak pernah bergabung menjadi sebuah kerajaan.
Yesaya 28 : 5, 6 :
"Pada hari itu Tuhan serwa sekalian alam akan menjadi sebuah makota kemuliaan, dan sebuah perhiasan kepala yang indah bagi yang tersisa dari umat-Nya, dan menjadi sebuah roh keadilan bagi dia yang duduk dalam pengadilan, dan menjadi kekuatan bagi mereka yang memukul mundur peperangan itu sampai ke pintu gerbang."
Pasal ini merupakan sebuah ramalan mengenai apa yang akan jadi pada sesuatu waktu di dalam isi rumah Efraim, dan apa yang akan jadi pada sesuatu waktu di dalam isi rumah Yehuda. Tetapi sedemikian jauh sejarah tidak mencatat, bahwa nubuatan ini masih belum menemui kegenapannya yang lengkap. Lagi pula, karena nubuatan ini telah dibuat langsung bagi Efraim dan Yehuda yang dahulu, dan secara tidak langsung bagi Efraim dan Yehuda masa kini, maka sebagaimana kerajaan itu dahulu telah dibagi menjadi dua bagian, demikian itu pula harus ada dua bagian dalam Israel modern di waktu ini. Dan apa yang telah jadi terhadap kerajaan-kerajaan Israel dahulu akan terulang kembali di zaman kita; sama halnya, apa yang terjadi terhadap bangsa-bangsa dari dunia yang dahulu akan juga terjadi terhadap keturunan-keturunan mereka di zaman kita sekarang.
Menurut ayat 5 dan 6 yang baru saja kita baca Tuhan tak dapat tiada harus lebih dekat dengan mereka, karena mereka merupakan makota kemuliaan-Nya. Mari kita membaca kembali ayat-ayat itu:
Yesaya 28 : 5, 6:
''Pada hari itu Tuhan serwa sekalian alam akan menjadi sebuah makota kemuliaan, dan sebuah perhiasan kepala yang indah bagi yang tersisa dari umat-Nya, dan menjadi sebuah roh keadilan bagi dia yang duduk dalam pengadilan, dan menjadi kekuatan bagi mereka yang memukul mundur peperangan itu sampai ke pintu gerbang."
Tuhan akan jadi sesuai semuanya ini bagi "yang tersisa dari umat-Nya" --- Yehuda.
Sudah kita pelajari, bahwa dari gereja Masehi Advent Hari Ketujuhlah akan datang mereka yang 144.000 itu, dan dengan merekalah pendirian kerajaan Yehuda akan dimulai, dan orang-orang dari kerajaan Efraim akan menggabungkan diri kepada kerajaan Yehuda Ialu bersama-sama mereka akan menjadi satu bangsa saja. Jika mereka yang 144.000 itu berada di dalam gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Efraim tak dapat tiada harus ditemukan di daIam beberapa gereja lain. Gereja-gereja Protestan mengira bahwa pada sesuatu saat mereka dapat menggabungkan diri bersama-sama ke daIam suatu kesatuan agama, dan anda ketahui bahwa untuk beberapa waktu mereka telah bekerja untuk tujuan itu. Kita memahami nama Efraim dalam nubuatan ini terutama sedang membicarakan sekte-sekte agama Protestan, karena gereja Katholik adaIah sebuah gereja Kristen yang sudah dikapirkan.
Yesaya 28 : 7:
"Tetapi mereka juga telah keliru karena air anggur, dan karena minuman keras mereka mabuk; imam dan nabi telah keliru karena minuman keras, mereka pusing karena air anggur, mereka mabuk karena minuman keras; mereka keliru dalam penglihatan, mereka terantuk dalam penilaian."
Dalam ayat 1 kepada kita diceriterakan bahwa Efraim telah dikuasai oleh air anggur dan karena itu mereka adaIah pemabuk-pemabuk. Dan ayat 7 menceriterakan kepada kita, bahwa "mereka" ("yang tersisa" itu --- Yehuda) juga telah keliru karena air anggur. Dengan perkataan lain, baik gereja-gereja Protestan maupun gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita sendiri keduanya telah menjadi mabuk dengan "air anggur" --- teori-teori manusia.
Yesaya 28 : 8:
"Karena semua meja adalah penuh dengan muntah dan kotoran, sehingga tidak ada satu pun tempat yang bersih."
Pada masa ayat ini berlaku tidak ada satu pun tempat yang bersih di dunia.
Yesaya 28 : 9:
"Kepada siapakah akan diajari-Nya pengetahuan? Dan kepada siapakah akan dibuat-Nya mengerti ajaran? Mereka yang baru lepas susu, dan yang sudah lepas dari susu ibunya."
Pada waktu Tuhan melihat, bahwa sudah sampai waktunya untuk mengajarkan pengetahuan dan memberikan pengertian doktrin, tidak ada satu pun tempat yang bersih di dunia. Kemudian pertanyaan: "Kepada siapakah akan diajari-Nya pengetahuan? Dan kepada siapakah akan dibuat-Nya mengerti doktrin?" Yang terkandung dalam pertanyaan ini ialah, bahwa adalah hampir tidak mungkin lagi untuk mengajarkan setiap orang dengan doktrin yang murni, karena pada waktu itu semua gereja-gereja terlihat mabuk dengan ajaran-ajaran manusia yang sudah tercemar.
Tetapi Kebenaran harus datang. Dan ayat ini mengatakan, bahwa ia itu hanya dapat diberikan kepada mereka yang baru lepas susu (orang-orang yang sudah lama dalam iman dan yang mampu mengambil makanan keras). Karena alasan inilah, maka pekabaran Tongkat itu telah datang hanya kepada gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Orang-orang keturunan Efraim tidak akan dapat memahaminya. Hanya orang-orang yang lebih tua dalam iman (sudah maju jauh dalam Kebenaran) yang dapat pertama sekali mengerti. Ajaran-ajaran Advent tentunya adalah yang termaju, maka kepada gereja Advent Tuhan ingin pertama sekali mengajarkan pengetahuan dan membuat mengerti doktrin.
Yesaya 28 : 10:
"Karena hukum harus berlandaskan hukum, hukum atas hukum; baris demi baris, baris demi baris; di sini sedikit, dan di sana sedikit."
Ada pembicaraan yang diulang-ulang di sini. Pekabaran kita pada waktu ini meliput pokok-pokok masalah tertentu dari banyak segi.
Yesaya 28 : 11:
"Karena dengan bibir yang gagapan dan dengan bahasa lain Ia akan berbicara kepada bangsa ini."
Dalam penerapannya kepada para keturunan Efraim dan Yehuda yang ada sekarang, yaitu mereka yang dahulu pecah dan tercerai-berai, kita menemukan bahwa pekabaran yang pada waktu ini dibawakan kepada Yehuda bukan datang dalam bahasa Iberani, melainkan dalam bahasa Inggris.
Yesaya 28 : 12, 13:
"Kepada mereka firman-Nya: Inilah perhentian dengan mana engkau dapat membuat orang yang lelah berhenti dan beristirahat; dan inilah penyegaran itu: namun mereka tidak mau mendengar. Tetapi Firman Tuhan bagi mereka adalah hukum atas hukum, hukum atas hukum; baris demi baris, baris demi baris; di sini sedikit dan di sana sedikit; supaya mereka itu pergi, dan jatuh ke belakang, dan hancur, dan terjerat, dan tertangkap."
Orang-orang kepada siapa hal ini terjadi tidak akan memperoleh maaf.
Dalam pekabaran-Nya kepada Yahuda, Allah akan menunjukkan "perhentian itu dengan mana engkau dapat membuat orang yang lelah beristirahat; ...... dan penyegaran itu." Bukankah itu pekabarannya yang telah dikirimkan Allah kepada kita untuk dihantarkan kepada saudara-saudara Advent kita di waktu ini? Tetapi, sayang, mereka tidak mau mendengar.
Nyonya White dalam mengomentari ayat-ayat ini mengatakan sebagai berikut: " .... Karena dengan bibir yang bergagapan dan dengan suatu bahasa yang lain Ia akan berbicara kepada bangsa ini. Kepada mereka firman-Nya: Inilah perhentian dengan mana engkau dapat membuat orang yang lelah beristirahat; dan inilah penyegaran: namun mereka tidak mau dengar. Tetapi firman Tuhan bagi mereka adalah hukum atas hukum, hukum atas hukum; baris demi baris, baris demi baris; di sini sedikit, dan di sana sedikit; supaya mereka itu pergi, dan jatuh ke belakang, dan hancur, dan terjerat, dan tertangkap." Mengapa? --- Karena mereka tidak memperhatikan firman Tuhan yang datang kepadanya.
"Ini berarti orang-orang yang tidak memperoleh petunjuk, tetapi menghargai kepintarannya sendiri, dan telah memilih untuk bekerja sendiri sesuai dengan pendapat-pendapat mereka sendiri. Tuhan memberikan ujian ini, supaya mereka kelak mengambil pendirian apakah mau mengikuti nasehat-Nya, atau menolak Ialu berbuat sesuai dengan pendapat-pendapatnya sendiri, lalu kemudian Tuhan akan meninggalkan mereka kepada akibatnya yang pasti .........." --- Testimonies to Ministers, pp. 418, 419.
Yesaya 28 : 14:
"Oleh sebab itu dengarkanlah Firman Tuhan, hai kamu orang pengolok-olok, yang memerintah atas umat ini yang di Yerusalem."
Ayat ini menyebut orang-orang yang memerintah atas umat ini di Yerusalem (Yehuda) "orang-orang pengolok-olok."
Yesaya 28 : 15:
"Sebab engkau telah mengatakan: Kami sudah membuat janji dengan maut, dan dengan neraka kami sudah bermufakat; apabila cemeti yang membanjir itu berjalan lain, ia itu tidak akan sampai kepada kami: karena kami telah membuat segala macam dusta menjadi perlindungan kami, maka di bawah kepalsuan kami akan menyembunyikan diri."
Mereka tentunya tidak akan mau mengucapkan ini dalam kata-kata, namun dalam semua tindakannya mereka akan benar-benar mengucapkan perkara ini.
Yesaya 28 : 16:
"Oleh sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua, Bahwasanya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu bagi landasannya, sebuah batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang berharga, suatu landasan yang pasti: barangsiapa yang percaya tidak akan tergesa-gesa."
Sewaktu Kristus berada di bumi Ia tidak berurusan apa pun dengan Sion. Tetapi di dalam Kerajaan-Nya yang segera akan diperdirikan-Nya itu la akan menjadi batu penjuru yang berharga, pondasi yang kokoh, dan Ia akan duduk pada tahta Daud di Sion. Lagi pula, bahwa itu adalah Kristus dan umat-Nya yang akan membentuk permulaan atau pondasi Kerajaan itu yang dilambangkan oleh batu dari Daniel 2, yang akan menghantam patung itu pada kakinya, dan kemudian bertumbuh menjadi sebuah gunung yang besar.
Orang-orang yang percaya tidak akan tergesa-gesa, artinya bahwa mereka akan mengikuti, berpikir dua kali, dan tidak akan lari mendahului.
Melalui penyelidikan kita pada hari ini terbuktilah, bahwa umat Allah pada waktu ini sedang menjalani ujian yang sama dengan ujian yang diberikan kepada orang-orang Yahudi pada kedatangan Kristus yang pertama dahulu. Ujian itu adalah sama, namun ia itu datang dalam cara yang berbeda. Kristus pada waktu itu datang secara pribadi tetapi mereka tidak mau mendengar-Nya. Pada waktu ini Ia mengirimkan Firman-Nya, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Anda lihat, bukan?
Yesaya 28 : 17:
"Keadilan juga akan Kuletakkan sesuai tali pengukur, dan kebenaran sesuai dengan bandulan pengukur tegak; maka hujan batu akan menghanyutkan tempat perlindungan segala dusta, dan air-air akan membanjiri tempat persembunyian."
Sebuah pekabaran akan dibawakan yang akan mengukur (bagaikan dengan bandulan pengukur tegak) dan meluruskan keadilan dan kebenaran. Ia itu akan membetulkan semua jalan-jalan kita. Hujan batu di dalam ayat ini meramalkan suatu pembinasaan, dan apa pun yang dimaksudkan dengan air-air itu, sekaliannya itu akan membanjiri semua tempat persembunyian mereka.
Yesaya 28 : 18:
"Maka perjanjianmu dengan maut akan dihapuskan, dan persepakatanmu dengan neraka tidak akan bertahan; apabila cemeti yang membanjir itu kelak berjalan lalu, kemudian engkau akan dipijak-pijak olehnya."
Orang-orang yang tidak mau memperhatikan Firman Allah tak dapat tiada harus menunggu semua akibat ini.
Yesaya 28 : 19:
"Semenjak dari saat ia itu keluar ia itu akan menyeret kamu: karena pagi demi pagi ia itu akan bergelora, pada siang hari maupun pada malam hari; maka ia itu kelak menjengkelkan hanya untuk memahami beritanya."
Suatu kejutan besar dan mengerikan akan menyeret mereka. Dan apabila pehukuman Allah seperti yang diramalkan di dalam Yeheskiel 9 itu dimulai di dalam sidang, maka ia itu akan terus berlanjut sampai kepada akhirnya terhadap setiap orang yang akan menjadi pengolok-olok Kebenaran.
"Maka ia itu kelak menjengkelkan hanya untuk memahami berita itu." Allah akan membuat mereka memahami berita itu, atau memahami doktrin, dan ia itu akan merupakan suatu kejengkelan bagi mereka.
Yesaya 28 : 20, 21:
"Karena tempat tidur adalah lebih pendek daripada apabila orang dapat merentangkan badannya di atasnya, dan sepreinya kurang lebar bagi orang untuk menyelimut diri di dalamnya. Karena Tuhan akan bangkit seperti di Gunung Perazim, akan naik murkaNya seperti di lembah Gibeon, agar dapat Ia melakukan pekerjaanNya, perbuatan-Nya yang aneh, dan melaksanakan tindakan-Nya, tindakan-Nya yang aneh."
Adalah di Perazim dahulu Daud membinasakan orang-orang Philistin. Dan adalah di Gibeon Yuzak membinasakan orang-orang Amori. Kini Allah akan malakukan sesuatu yang "aneh," sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia itu disebut "tindakan-Nya yang asing."
Yesaya 28 : 22:
"Oleh sebab itu kini janganlah kamu menjadi orang-orang pengolok-olok, supaya jangan tali-tali pengikatmu diperketat, karena sudah ku dengar dari Tuhan Allah serwa sekalian alam tentang suatu kehancuran, yang telah ditetapkan atas seluruh bumi."
Karena hanya Kebenaran yang akan membebaskan umat, maka ikatan-ikatan yang diperketat itu akan berarti, bahwa mereka akan berbalik dari Kebenaran sehingga tidak pernah menjadi bebas. Kehancuran akan ditentukan atas seluruh bumi sampai kepada akhir sejarah.
Yesaya 28 : 23 - 25:
"Berilah telingamu, dan dengarkanlah suara-Ku; perhatikanlah, dan dengarkanlah pembicaraan-Ku. Adakah orang pembajak itu membajak sepanjang hari untuk menabur? Adakah ia membuka dan memecahkan gumpalan tanahnya? Setelah ia meratakan permukaan tanahnya, tidakkah ia menaburi jintan hitam, dan menebarkan jintan putih, dan menaruh gandum jawawut dan jelai tertentu dan sekoi pada tempatnya?"
Pembajak membajak tanahnya sebagai persiapan untuk menabur benih. Dan mengapa ia melakukan ini, ialah karena ia berharap memperoleh hasil.
Yesaya 28 :26:
“Karena Allahnya memberi petunjuk kepadanya untuk bijaksana, dan diajari akan dia.”
Melalui alam Allah telah memberi petunjuk kepada petani bagaimana mempersiapkan tanahnya dan menanam benihnya.
Yesaya 28 : 27:
"Karena jintan hitam tidak diirik dengan alat pengirik, roda gerobak juga tidak dipakai menggiling jintan putih; tetapi jintan hitam dipukul-pukul dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat."
Tuhan juga memberi petunjuk di sini, bahwa tidak semua hasil dapat dituai sebagaimana mestinya dalam cara yang sama. Jenis yang satu membutuhkan metode yang satu dan jenis lainnya membutuhkan metode yang berbeda.
Yesaya 28 : 28:
"Gandum roti ditumbuk, karena ia tidak mau terus mengiriknya, juga ia tidak mau menghancurkannya dengan roda gerobaknya, juga tidak ia menumbuknya dengan para penunggang kudanya."
Jika gandum roti diirik seperti jintan hitam petani tidak akan pernah selesai, dan ia akan merusakkannya.
Yesaya 28 : 29:
"Ini pun keluar dari Tuhan serwa sekalian alam, yaitu indah ajaib dalam nasehat, dan unggul dalam pelaksanaan."
Allah telah menceriterakan kepada kita bagaimana menabur, bagaimana menuai, dan bagaimana mengirik. Dalam bidang kerohanian, kita sebagai orang-orang Advent telah mempelajari satu perkara; bahwa pekabaran akan dibawa sampai kepada semua hujung bumi, kemudian masa kasihan akan berakhir dan setiap perkara akan mati dan kita naik ke dalam Sorga. Adalah baru sekarang kita mulai belajar bagaimana Allah melaksanakan penuaian-Nya terhadap berbagai jenis hasil kerohanian-Nya. Ia pertama sekali menuai orang-orang benar (orang-orang yang dapat mengajar) dari gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (isi rumah Yehuda); berikutnya, Ia akan menuai umat-Nya dari antara orang-orang Protestan (isi rumah Isarel); dan terakhir, Ia akan menuai dari orang-orang kapir, yaitu mereka yang mau berbalik dan menyembah Dia. Masing-masing dari hasil-hasil ini dituai-Nya dengan bijaksana dalam cara yang berbeda-beda, dan dalam masa penuaian mereka yang telah ditentukan.
Sebagai kesimpulan, janganlah seorang pun dari kita terdapat di antara orang-orang terhadap siapa akan dikatakan: "mereka tidak memperhatikan firman Tuhan yang datang kepadanya" (Testimonies to Ministers, p. 419), melainkan marilah kita ingat, bahwa "adalah roh penyerahan diri dan roh kemampuan mengajar yang Allah kehendaki. Apa yang memberikan kepada doa kemenangannya ialah bukti, bahwa ia itu terhembus keluar dari hati yang patuh dan penuh kasih" (Testimonies to Ministers, p. 419).
**********
|